Recent Posts

Welcome to English Mania Community. We can share everything about education in this blog. Let's save our country by mastering English.

Selasa, 22 Juli 2014

ARTIKEL_PENANAMAN NILAI NASIONALISME



PENERAPAN STRATEGI NONTON BARENG FILM KEPAHLAWANAN UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI MENULIS PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII.8 SMP NEGERI 1 SLAWI SEMESTER 2,
TAHUN PELAJARAN 2011-2012
Oleh:
BUNYAMIN,S.Pd.,M.Hum., MUFLIH NURSHIYAM, S.Pd., Muhajirin, S.Pd. 
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) untuk meningkatkan kompetensi menulis teks recount melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan, 2) meningkatkan respon positif siswa tentang proses pembelajaran menulis teks recount melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan.
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Slawi pada tahun pelajaran 2011/2012 dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VIII.8. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas yang terdiri atas dua siklus. Setiap  siklus terdiri atas empat tahapan penelitian yaitu perencanaan, pelaksanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan deskriptif-komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif-komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2, baik untuk  kompetensi menulis teks recount maupun untuk respon positif siswa tentang penanaman nilai-nilai nasionalisme. Berdasarkan analisis data, diperoleh hasil penelitian sebagai berikut: 1) persentase ketuntasan klasikal peserta didik untuk kompetensi menulis teks recount meningkat dari 19 % pada kondisi awal menjadi 88 % pada kondisi akhir, 2) persentase jumlah siswa yang mencapai skor ≥ 3,00 pada lembar kuesioner pendapat positif siswa meningkat dari 25 % pada kondisi awal menjadi 96 % pada kondisi akhir. Hal ini berarti hipotesis tindakan yang menyatakan bahwa kompetensi menulis teks recount dapat ditingkatkan melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa diterima.

Key Word:
Kompetensi menulis Teks Recount, Strategi nonton bareng, Film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa.







A. Pendahuluan
Sekolah sebagai lembaga pendidikan, sangat potensial untuk menumbuhkan nilai-nilai karakter semangat kebangsaan dan nasionalime. Oleh karena itu, SMP Negeri 1 Slawi sebagai sekolah yang ditunjuk oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah untuk menjadi sekolah piloting nasionalisme selalu berupaya untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme pada seluruh warga sekolah.  Salah satu upaya sekolah untuk menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme pada warga sekolah adalah dengan menyusun dan merencanakan pembelajaran di sekolah untuk menyisipkan nilai-nilai nasionalisme dalam materi maupun kegiatan pembelajaran di sekolah pada semua mata pelajaran.
Menurut Kemendiknas dalam buku  “Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa”, penanaman nilai-nilai karakter semangat kebangsaan dan nasionalisme dapat dilaksnaakan melalui semua mata pelajaran. Mata pelajaran bahasa Inggris merupakan salah satu mata pelajaran yang dapat disisipi nilai-nilai karakter kebangsaan atau nilai-nilai nasionalisme untuk menumbuhkan karakter kebangsaan pada diri peserta didik (Kemendiknas, 2010).
            Seiring dengan  program nasionalisme yang ditetapkan oleh sekolah, yaitu program penanaman nilai-nilai nasionalisme pada diri peserta didik, peneliti memandang perlu untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa dan nasionalisme dalam pembelajaran bahasa Inggris di kelas VIII. Pengintegrasian tersebut dilakukan melalui materi, media dan kegiatan pembelajaran yang dianggap sesuai dengan kompetensi dasar mata pelajaran bahasa Inggris. Alasan lain dari pengintegrasian nilai-nilai semangat kebangsaan adalah karena adanya tuntutan kurikulum RSBI yang menuntut guru-guru bahasa Inggris untuk dapat memantapkan pemahaman budaya sendiri lewat pengintegrasian materi bahasa Inggris dengan muatan-muatan  budaya lokal, seperti musik tradisional, tari tradisional, perjuangan pahlawan nasional dan lain-lain. Dengan demikian, saat terjadi pertukaran pelajar mereka akan mampu memberikan informasi kepada siswa-siswa sekolah mitra di manca negara yang berbahasa Inggris.
            Idealnya, karakter kebangsaan bisa ditanamkan melalui pembelajaran di kelas. Kenyataannya masih banyak guru yang belum mampu mengitegrasikan nilai-nilai nasionalisme dalam proses pembelajaran di kelas. Penanaman karakter semangat kebangsaan tidak bisa lepas dari kesesuain kompetensi dasar yang termuat dalam standar isi sesuai permendiknas.
Menurut kurikulum tahun 2006 teks recount diajarkan dikelas VIII  semester 1 dan 2. Guru menggunakan banyak buku teks untuk mengajarkan teks tersebut. Sayangnya, banyak buku teks yang mengharuskan peserta didik menghasilkan teks recount hanya berdasarkan pengalaman liburan mereka. Belum ada buku teks pelajaran bahasa Inggris berisi naskah teks recount yang bermuatan nilai-nilai karakter bangsa. Padahal, menurut peneliti dan teman-teman guru bahasa Inggris yang tergabung dalam forum MGMP bahasa Inggris se kabupaten Tegal, pelajaran bahasa Inggris merupakan mata pelajaran yang strategis untuk menanamkan nilai-nilai karakter semangat kebangsaan. Hal tersebut disebabkan oleh banyaknya jenis teks yang memberi peluang bagi guru-guru bahasa Inggris untuk mengintegrasikan nilai-nilai karakter semangat kebangsaan pada beberapa jenis teks seperti teks deskriptif, recount, narrative, maupun teks exposition. Teks recount misalnya,  merupakan salah satu teks yang sangat sesuai untuk disisipi nilai-nilai karakter semangat kebangsaan dengan tema perjuangan pahlawan nasional dan otobiografi pahlawan nasional. Jenis-jenis teks tersebut bisa diajarkan untuk aspek membaca, menulis, mendengarkan maupun berbicara (Depdiknas, 2005).
Meskipun peneliti telah berusaha mengitegrasikan nilai-nilai nasionalisme dalam pembelajaran menulis teks recount dengan media gambar melalui power point, kompetensi menulis teks recount peserta didik kurang memuaskan.Hal ini dibuktikan melalui hasil tes kompetensi menulis teks recount. Persentase jumlah peserta didik yang telah mencapai KKM (76) atau lebih adalah 19.23% (5) dari 26 peserta didik kelas VIII-8.
Berdasarkan masalah tersebut, peneliti mencoba untuk mengadakan refleksi. Hasil refleksi menunjukkan adanya beberapa kendala pada peserta didik, yaitu: 1)pada saat peserta didik diminta untuk menciptakan teks recount tulis sebagaian besar bingung dengan apa yang akan ditulis; 2) peserta didik konsultasi dengan buku teks maupun internet untuk menemukan foto-foto pahlawan nasional, tetapi mereka juga bingung sebab gambar – gambar tersebut tidak menceritakan urutan kejadian atau peristiwa yang runtut. 
Berdasarkan refleksi tersebut, peneliti mencoba berdiskusi dengan teman sejawat, Muflih Nushiyam, S.Pd, selaku ketua MGMP Bahasa Inggris Kabupaten Tegal dan juga guru senior peneliti di SMP N 1 Slawi, dan Tut Wuri Handayani, S.Pd., untuk dapat menciptakan atmosfir baru yang membuat peserta didik tertarik untuk menghasilkan teks recount yang baik, sekaligus untuk menanamkan nilai-nilai karakter semangat kebangsaan. Berdasarkan Hasil diskusi dengan teman sejawat dan juga dengan teman yang pernah mengikuti TOT pembinaan nasionalisme, yaitu Muhajirin, S.Pd., sebagai konsultan materi nasionalisme dan karakter semangat kebangsaan, peneliti memilih strategi yang dianggap dapat menginspirasi dan memotivasi peserta didik dalam menghasilkan teks recount tulis. Strategi pembelajaran yang dipilih guru adalah strategi nonton bareng film kepahlawanan.
Menurut Slamet (2011) strategi nonton bareng dapat menumbuhkan karakter bangsa sekaligus meningkatkan minat peserta didik pembelajaran bahasa Jawa. Oleh karena itu, peneliti berharap dengan diterapkannya strategi nonton bareng film perjuangan khususnya SMP Negeri 1 Slawi kelas VIII-2, peneliti dapat menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan sekaligus meningkatkan kompetensi menulis teks recount peserta didik kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Slawi.
            Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti dapat mengajukan rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut: 1) Seberapa besarkah peningkatkan kompetensi menulis teks recount pada peserta didik kelas VIII-8  SMP Negeri 1 Slawi Semester 2 Tahun Pelajaran 2011/2012 setelah mengikuti pembelajaran menulis teks recount melalui strategi  nonton bareng film perjuangan pahlawan nasional bermuatan nilai-nilai karakter bangsa?; 2) Bagaimanakah proses pembelajaran menulis teks recount  melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa pada peserta didik kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Slawi, Semester 2, Tahun Pelajaran 2011/2012?


B. Landasan Teoretis 
1. Penelitian Relevan
            Penelitian yang relevan dengan strategi nonton bareng telah dilakukan oleh Slamet (2011). Penelitian yang berjudul ”Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Jawa Lisan Melalui Strategi ”Nonton Bareng” Seni Tradisional (Ketoprak)” membuktikan bahwa strategi nonton bareng dapat meningkatkan minat belajar peserta didik sekaligus dapat menumbuhkan nilai karakter kebangsan dan rasa cinta terhadap kesenian tradisional.
            Selain itu, Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian tentang penggunaan media iklan TV dalam pembelajaran menulis teks recount telah dilakukan oleh Tri Bangun Fajari.  Fajari (2010) telah melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul ”Peningkatan kemampuan menulis teks recount dengan menggunakan iklan televisi pada peserta didik kelas VIII C SMP N2 Pemalang”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui strategi nonton iklan televisi para peserta didik bisa terinsipirasi untuk menulis teks recount berdasarkan tema yang ada di televisi.
            Berpijak pada hasil penelitian tersebut, peneliti ingin mencoba untuk menerapkan strategi ”Nonton Bareng” film perjuangan pahlawan nasional untuk menanamkan nilai-nilai karakter kebangsaan sekaligus meningkatkan kompetensi menulis teks recount tentang perjuangan pahlawan nasional.

2. Pendidikan Karakter Bangsa di SMP
            Menurut Sugiyono, pendidikan karakter bangsa adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi peserta didik, membiasakan berpikir dan perilaku yang membantu individu untuk hidup dan bekerja bersama sebagai keluarga, masyarakat dan bernegara sebagai suatu usaha manusi untuk menjadikan dirinya sebagai manusia seutuhnya (Sugiyono, 2011:160). Nilai-nilai karakter bangsa ada 18 yaitu: 1) religius, 2) jujur, 3) toleransi, 4) disiplin, 5) kerja keras, 6) kreatif, 7) mandiri, 8) demokratis, 9) rasa ingin tahu, 10) semangat kebangsaan, 11) cinta tanah air, 12) menghargasi prestasi, 13) bersahabat, 14) cinta damai, 15) gemar membaca, 16) peduli lingkungan, 17) peduli sosial, 18) tanggung jawab (Kemendiknas, 2010:9-10).
            Nilai-nilai karakter tersebut diharapkan bisa dibangun melalui proses pendidikan di sekolah baik melalui proses pembelajaran di kelas, ekstra kurikuler maupun lewat kegiatan-kegiatan sekolah. Melalui proses pembelajaran di kelas, guru dapat memilih kegiatan pengembangan karakter peserta didik yang disesuaikan dengan materi pelajaran. Setiap kegiatan belajar mengembangkan kemampuan dalam ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Dengan demikian, selain mencapai kompetensi dasar yang telah tercantum dalam standar isi diharapkan nilai-nilai karakter kebangsaan juga bisa ditanamkan melalui proses pembelajaran di kelas (Kemendiknas, 2010:19).

3. Pembelajaran Menulis Teks  Recount Peserta didik SMP
            Tujuan dari recount fakta adalah untuk mendokumentasikan satu urutan kejadian – kejadian. Ada tiga jenis teks recount, yaitu : 1) personal recount, yaitu teks yang biasanya menceritakan tentang urutan kejadian dimana pelakunya terlibat langsung; 2) factual recount, yaitu teks recount yang menceritakan sebuah kejadian, contohnya biografi seseorang, karya ilmiah, laporan polisi, sejarah perjuangan pahlawan nasional dan lain-lain. Dalam penelitian ini materi yang dipilih adalah materi otobiografi pahlawan nasional dan perjuangan pahlawan nasional; dan 3) Imaginative Recount (Recount Khayalan) yaitu, menulis garis imajiner dan memberi kejadian secara detil.
            Pembelajaran bahasa Inggris menurut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan mempunyai empat tahap, yaitu  Building Knowledge of the field, Modeling, Joint Construction, and Independent Construction of the Text.
Setiap tahap itu dirancang untuk mencapai tujuan yang berbeda. Pembagian dari kegiatan pembelajaran menjadi dua siklus dan empat tahap diartikan untuk menempatkan kegiatan menjadi prioritas, tidak untuk membatasi kegiatan secara langsung. Berikut adalah pembahasan dari tiap tahap dari siklus tulis dalam kelas menulis recount;
1.      Building Knowledge of the field
            Pada tahap ini guru merancang sejumlah kegiatan supaya peserta didik menjadi akrab dengan subjek masalah dan genre. Siswa dilatih untuk menulis kalimat dalam bentuk lampau baik kalimat nominal maupun kalimat verbal. Diskusi mengenai kosakata juga diberikan dalam tahap ini. Disamping simple past, kata sambung seperti setelah (after), kemudian (then), akhirnya (finally) penting untuk diingat juga.
2.        Modelling
            Pada tahap ini guru memberi contoh teks recount dalam bentuk teks rumpang, semantara itu peserta didik diminta untuk mengisi kalimat rumpang tersebut dengan kosa kata yang baik dan benar. Selain itu, pada tahap ini guru mencoba menanamkan konsep orientation, series of events and re-orientation.
3.        Joint Construction
            Sebelum peserta didik menulis teks secara individu, sangat berguna bagi mereka untuk berpartisipasi dalam grup. Teks tersebut dapat disusun secara berkelompok, baik semua kelas, kelompok kecil atau diskusi antara guru dan peserta didik. Secara berkelompok peserta didik menyusun sebuah teks. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk memunculkan ide di mana guru sebagai pembimbing, bertanya dan memberi usul tentang teks yang sedang disusun. Kalau sudah selesai, beri mereka salinannya untuk dijadikan model untuk penelitian berikutnya.  Guru memberi penilaian pada kemajuan peserta didik.
4. Independent Construction of Text
            Setelah membaca dan memeriksa hasil teks dengan genre yang diberikan serta setelah mendapatkan cukup pengalaman, peserta didik diperbolehkan untuk memilih tema tentang perjuangan pahlawan nasional untuk mereka kembangkan sendiri (Derewianka,1995: 6-9).                       
4. Strategi Nonton Bareng Film Kepahlawanan dan Dampak     Pengiringnya.

            Strategi nonton bareng merupakan strategi pembelajaran yang mengacu pada pembelajaran kooperatif. Menurut Kemendiknas, salah model pembelajaran yang dapat menanamkan nilai-nilai karakter dan budaya bangsa adalah melalui penerapan pembelajaran kooperatif. Pembelajaran kooperatif menurut Isjoni (2007:12) merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerjasama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran
            Menurut T. Raka (dalam Gulo, 202:1) strategi belajar merupakan pola dan urutan umum pembuatan guru-murid dalam mewujudkan kegiatan belajar-mengajar. Kegiatan belajar-mengajar itu bermacam-macam mulai dari kegiatan pendahuluan, inti sampai pada kegiatan penutup. Seluruh rangkain kegiatan belajar-mengajar yang meliputi langkah-langkah, metode, tujuan bahkan sampai pemilihan sumber belajar itulah yang dinamakan strategi belajar. Oleh karena itu, berhasil tidaknya suatu kegiatan pembelajaran akan sangat ditentukan pada pemilihan strategi guru dalam mengajar.
            Istilah strategi nonton bareng menurut Slamet (2011:214) adalah suatu kegiatan nonton bersama-sama acara atau suatu film dalam suatu tempat untuk menciptakan aura kebersaman dan menumbuhkan nilai-nilai budaya social sebagai ciri bangsa Indonesia. Kegiatan nonton bareng film kepahlawanan merupakan kegiatan yang sengaja dirancang oleh peneliti untuk menumbuhkan semangat kebersamaan di kelas sekaligus menumbuhkan nilai karakter semangat kebangsaan. Hal ini dikarenakan anak-anak pada zaman sekarang cenderung menyukai permainan secara individual. Nilai-nilai kearifan lokal yang menerapkan permainan-permainan tradisional dan mempunyai nilai-nilai luhur sekarang sudah mulai pudar.
            Dengan strategi nonton bareng ini diharapkan peserta didik akan menganggap pembelajaran bahasa Inggris sebagai hiburan, bahkan sebagai acara nonton bareng film yang menceritakan perjuangan tokoh-tokoh pahlawan nasional dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
            Adapun dampak pengiring dari strategi nonton bareng film kepahlawnan berupa penanaman nilai-nilai karakter  bangsa antara lain: religius, disiplin, tanggung jawab, demokratis, rasa ingin tahu, kerja sama, kerja keras, menghargai prestasi, dan semangat kebangsaan. 
C. Metode Penelitian
Lokasi penelitian adalah di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal. Waktu penelitian selama empat bulan yaitu sejak bulan Desember 2011 sampai dengan Maret 2012.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) melalui dua  siklus. Setiap siklus dilaksanakan dua kali tindakan dan setiap tindakan 2 x 40 menit atau 2 jam pelajaran.  Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 4 dan hari Senin 6 Februari 2012. Adapun siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2012 dan Sabtu tanggal 11 Februari  2012 sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Inggris di kelas VIII-8. Penelitian tindakan ini berpatokan pada refleksi awal dengan prosedur (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) observasi (observation), dan (4) refleksi (reflection) dalam setiap siklusnya. Subjek penelitian adalah peserta didik Kelas VIII-8  SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal. Jumlah peserta didik yang dijadikan subjek penelitian ada 26 orang.
Analisis data disajikan secara deskriptif-komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif-komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II, baik untuk aktivitas guru dan peserta didik maupun kompetensi menulis. Refleksi artinya menarik simpulan berdasarkan deskriptif-komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.  Ukuran berhasil tidaknya peningkatan kompetensi menulis teks recount bermuatan nilai-nilai semangt kebangsaan melalui tes kompetensi menulis. Indikator keberhasilan tindakan meningkatnya kompetensi menulis teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa melalui strategi nonton bareng film perjuangan pahlawan nasional adalah: 1) persentase jumlah peserta didik yang mencapai nilai kompetensi menulis ≥ 76 meningkat dari 24 % menjadi lebih dari 85 % peserta didik memperoleh nilai tes kompetensi menulis  ≥ 76. Nilai 76 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Slawi semester 2 tahun pelajaran 2011/2012; 2) persentase jumlah peserta didik yang mempunyai skor ≥ 3 pada lembar kuesioner pendapat peserta didik tentang penanaman nilai karakter semangat kebangsaan melalui materi, media dan aktivitas pembelajaran dengan strategi nonton bareng film kepahlawan meningkat dari 26% menjadi lebih dari 85%.
            Prosedur penelitian ini setiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang ingin dicapai, seperti apa yang telah didesain dalam faktor yang akan diteliti. Penentuan dilaksanakan siklus II berdasarkan hasil refleksi. Untuk melihat kompetensi menulis  teks recount peserta didik serta pendapat positifnya tentang strategi nonton bareng dapat membangkitkan karakter semangat kebangsan atau tidak, perlu diberikan tes pratindakan. Observasi awal dilakukan untuk dapat mengetahui tindakan yang tepat yang diberikan dalam rangka meminimalkan kekurangan  tersebut.
            Dari evaluasi dan observasi, maka dalam refleksi ditetapkan bahwa tindakan yang digunakan untuk meningkatkan kompetensi menulis materi teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa sekaligus menanamkan nilai-nilai karakater semangat kebangsan adalah melalui penerapan strategi nonton bareng film perjuangan pahlawan nasional. Pada siklus I dan II peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen dengan memakai nama-nama pahlawan nasional sebagai upaya menanamkan nilai-nilai karakter semangat kebangsaan. Pada siklus I guru menggunakan video pidato patriotik Bung Tomo, sedangkan pada siklus II guru menggunakan media film perjuangan pahlawan nasional Ignatius Slamet Riyadi pada pertempuran yang terjadi di kota Solo.
D. Hasil Penelitian dan Pembahasannya
1. Kegiatan Pratindakan
Kegiatan pratindakan meliputi studi pendahuluan dan penyusunan rancangan. Studi pendahuluan berupa observasi awal terhadap pembelajaran kompetensi menulis materi teks recount peserta didik  kelas VIII-8 SMP Negeri 1 Slawi. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dilakukan rancangan tindakan oleh guru dan kolaborator dalam membuat silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dengan menerapkan strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa.
            Berdasarkan hasil nilai akhir tes kompetensi menulis yang meliputi aspek isi, tata bahasa, kelayakan bentuk, dan kerapian menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 69,33 dengan jumlah 5 peserta didik (19.23%) yang tuntas dan 21 peserta didik (80.77%) yang belum tuntas. Data tersebut menunjukkan bahwa nilai kompetensi menulis teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa pada kondisi awal masih rendah. Pada kondisi awal peneliti   belum menerapkan strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa.
            Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 25% (3 orang) dari 26 peserta didik mencapai skor 3 atau lebih (kategori mulai berkembang) pada lembar kuesioner pendapat positif tentang penanaman nilai-nilai semangat kebangsaan melalui pembelajaran menulis teks recount. Hal ini mengindikasikan bahwa nilai karakter semangat kebangsaan masih belum tertanamkan pada diri peserta didik kelas VIII-8 sebagai dampak pembelajaran menulis teks recount.
2. Siklus Pertama
            Tindakan siklus I dilaksanakan pada hari Sabtu dan Senin tanggal 4 dan 6 Februari 2012 sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Inggris di kelas VIII-8. Pertemuan I dilaksanakan untuk penerapan strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai karakter semangat kebangsaan, sedangkan pertmuan kedua digunakan untuk tes kompetensi menulis teks recount.
            Adapun langkah-langkah pendahuluan dalam pembelajaran melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa yang dilakukan oleh guru adalah sebagai berikut: 1) guru memberi salam dan mengajak peserta didik untuk berdo’a bersama (nilai karakter:religi); 2) guru membangkitkan karakter semangat kebangsaan peserta didik dengan yell “I’m proud of Indonesia. I want to save Indonesia by mastering English” (nilai karakter:semangat kebangsaan); 3) guru mengecek kehadiran siswa (karakter disiplin); 4)guru menggali informasi tentang kegiatan yang telah dilakukan peserta didik; 5) guru menyampaikan tujuan pembelajaran sambil menanamkan nilai-nilai patriotik kepada peserta didik(minat belajar dan semangat kebangsaan); 8)guru memberi motivasi siswa tentang pentingnya penguasaan bahasa Inggris terhadap bangsa Indonesia untuk bisa menceritakan perjuangan pahlawan nasional di dunia internasional (semangat kebangsaan); 9) guru kembali membangkitkan karakter semangat kebangsaan peserta didik dengan yell “Indonesia (guru) O.K. (siswa). I’m proud of Indonesia. I want to save Indonesia by mastering English”(semangat kebangsaan).
            Adapun kegiatan inti dan penutup dari pembelajaran menulis teks recount melalui strategi nonton bareng film kepahlawan adalah sebagai berikut: 1)guru menanyakan peserta didik tentang materi pertemuan yang lalu “simple past tense”. (karakter rasa ingin tahu); 2)guru menjelaskan kembali materi dan Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang Simple past tense; 3)guru memberi beberapa kosa kata berkaitan dengan materi perjuangan pahlawan nasional; 4) peserta didik dibagi menjadi 5 kelompok secara heterogen. 5)peserta didik memberi nama kelompoknya masing dengan nama-nama pahlawan nasional (semangat kebangsaan); 6) guru memutar film perjuangan pahlawan nasional, yaitu pidato patriotik Bung Tomo tentang pertempuran yang terjadi di kota Surabaya (karakter semangat kebangsaan); 7) peserta didik memperhatikan tayangan film di dalam kelompoknya masing-masing (karakter tanggung jawab, rasa ingin tahu dan semangat kebangsaan) 8) peserta didik bekerja sama dalam kelompoknya mencoba mencatat kejadian-kejadian dalam film tersebut yang meliputi orientation, series of events dan re-orientation(karakter kerja sama dan semangat kebangsaan); 9) guru memberi naskah/teks rumpang disertai pilihan jawaban kata yang tepat; 10) setelah film selesai ditayangkan, siswa mulai mengerjakan tugas kelompok dengan cara mengisi teks rumpang sesuai dengan kejadian yang ada di film tersebut; (kerja sama dan semangat kebangsaan); 11) peserta didik dalam kelompoknya mulai menulis teks recount tentang peristiwa bersejarah dimulai dari awal kejadian sebelum Bung Tomo menyampaikan pidato sampai pada dampak pidato patriotiknya; 12) (kerja sama dan semangat kebangsaan); 13) guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan materi pelajaran (karakter demokratis); 14) guru bersama-sama dengan peserta didik mengadakan refleksi pengalaman belajar (karakter cinta ilmu); 15) guru memberi dan meminta masukan dan saran kepada peserta didik tentang proses pembelajaran (karakter demokratis dan semangat kebangsaan); 16) guru memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari biodata dan foto Bung Tomo (semangat kebangsaan dan cinta ilmu); dan memberi informasi kepada peserta didik tentang rencana kegiatan pembelajaran pada pertemuan mendatang.
            Langkah-langkah kegiatan pendahuluan pada pertemuan kedua adalah sama dengan langkah-langkah pada pertemuan pertama sedangkan kegiatan inti dan penutup pada pertemuan kedua adalah sebagai berikut: 1) guru mengumumkan kelompok terbaik dalam menulis teks recount pada pertemuan sebelumnya dan memajang hasil karya terbaik tersebut (menghargai prestasi); 2)guru kembali membangkitkan karakter semangat kebangsaan peserta didik dengan yell “Indonesia (guru) O.K. (siswa). I’m proud of Indonesia. I want to save Indonesia by mastering English” 4)guru memutar film perjuangan pahlawan nasional Bung Tomo tentang pertempuran di Surabaya (karakter semangat kebangsaan); 5) guru mulai memberi soal kepada peserta didik untuk kembali menulis teks recount perjuangan Bung Tomo secara individu (kerja keras dan semangat kebangsaan); 6) guru bersama-sama dengan peserta didik membuat kesimpulan materi pelajaran.(karakter demokratis) dan kegiatan ditutup dengan refleksi pembelajaran.
            Hasil nilai akhir tes kompetensi menulis yang meliputi aspek isi, tata bahasa, kelayakan bentuk, dan kerapian menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 77.7 dengan jumlah 19 peserta didik (73.07%) yang tuntas dan 7 peserta didik  (22.93%) yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kompetensi menulis materi teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa belum mencapai indikator keberhasilan penelitian ini.
            Berdasarkan data pengamatan melalui catatan harian guru dan peserta didik masih ada sekitar 3 peserta didik yang belum tertarik dengan pembelajaran menulis teks recount melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan. Adapun berdasarkan lembar kuesioner pendapat peserta didik dapat diketahui 19 peserta didik (73.07%) mencapai rerata skor  3,00 atau lebih (kategori mulai berkembang). Apabila dibandingkan dengan indikator kinerja maka pada siklus I ini indikator perolehan skor pendapat peserta didik dalam pembelajaran menulis materi teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa belum melebihi 75% atau belum berhasil. 
            Kelebihan ada pada siklus I adalah suasana pembelajaran menulis teks recount benar-benar telah menciptakan atmosfir yang mendukung penanaman nilai karakter semangat kebangsaan. Adapun kekurangan pada siklus I adalah guru belum berhasil menciptakan kelompok-kelompok yang betul-betul mengggambarkan suanan perjuangan pahlawan nasional. Atas dasar refleksi ini, guru berupaya untuk memperbaiki cara pembentukan kelompok yaitu dengan memberi kebebasan pada peserta didik untuk mencari nama pahlawan nasional mereka disertai dengan foto yang akan diletakkan di meja kelompoknya masing-masing.  Dengan demikian kegiatan pembelajaran ini perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan mengkaji ulang perencanaan persiapan pembelajaran (RPP) yang dibuat sesuai permasalahan pada siklus I.
3. Hasil Penelitian Siklus II
Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 7 Februari 2012 sesuai dengan jadwal pelajaran bahasa Inggris di kelas VIII-8 yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan materi teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa tentang perjuangan Ignatius Slamet Riyadi dalam pertempuran 4 hari di Solo. Tes kompetensi menulis dilaksanakan pada hari Sabtu, 11 Februari 2012.
            Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi penyusunan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, lembar kuesioner pendapat peserta didik tentang strategi nonton bareng untuk menanamkan nilai-nilai karakter bangsa.
            Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus II adalah tentang perjuangan pahlawan Ignatius Slamet Riyadi. Adapun langkah-langkah pembelajarannya sama dengan langkah pembelajaran pada siklsu I.
            Berdasarkan hasil tes kompetensi menulis teks recount bermuatan nilai-nilai karakter bangsa,  jika dibandingkan dengan siklus I nilai rata-rata naik dari 77.7 menjadi 82.8. Di samping itu, persentase ketuntasan klasikal juga mengalami kenaikan dari 73.07% pada siklus I menjadi 88.46%. Hal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu persentase ketuntasan klasikal nilai kompetensi menulis meningkat dari 19.23 % menjadi lebih dari 75 % peserta didik memperoleh nilai tes kompetensi menulis  ≥ 76.
            Jumlah peserta didik yang mencapai skor 3 atau lebih untuk hasil kuesioner tentang pendapat positif peserta didik mengenai pembelajaran melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan juga meningkat dari jumlah peserta didik 19 (73.07%) menjadi 25 peserta didik (96%) dari 26 peserta didik. Dengan demikian, persentase tersebut telah mencapai indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu, persentase jumlah peserta didik yang mencapai skor ≥ 3,00 meningkat dari 25 % menjadi lebih dari 85%.
            Setelah dilakukan tindakan, dapat ditemukan beberapa kelebihan strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter kebangsaan. Di antaranya adalah sebagai berikut:1) Strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa dapat menanamkan nilai karakter religi, semangat kebangsaan, kerja sama, tanggung jawab, disiplin dan rasa ingin tahu ; 2) Media yang dipilih oleh peneliti benar-benar mampu menginspirasi peserta didik untuk menentukan tema dalam menulis teks recount bertemakan kepahlawanan sekaligus mampu menanamkan nilai karakter semangat kebangsaan; 3) Yell-yell yang mengiringi kegiatan pembelajaran menulis teks recount juga mampu membangkitkan semangat kebangsaan peserta didik; 4) pengintegrasian nilai-nilai karakter bangsa tidak hanya terdapat pada materi dan media, tetapi juga ada pada seluruh rangkaian kegiatan pembelajaran. Dengan terpenuhinya indikator keberhasilan dari penelitian ini, maka peneliti tidak melanjutkan penelitian ini pada siklus berikutnya.
4. Pembahasan Hasil Tiap Siklus
            Nilai kompetensi menulis teks recount dilihat dari setiap aspeknya mengalami peningkatan dari kondisi awal ke siklus I dan siklus II. Berikut adalah perbandingan nilai dari kondisi awal, siklus I dan siklus II dilihat dari setiap aspeknya. Peningkatan persentase jumlah peserta didik yang mencapai nilai ≥ 76 dapat dilihat pada grafik berikut:
             
            Grafik di atas menunjukkan peningkatan bahwa di kondisi awal 19%, pada siklus I meningkat menjadi 73% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Dengan melihat nilai kompetensi menulis pada siklus II maka telah tercapai indikator tersebut.
            Jumlah peserta didik yang mencapai skor 3 atau lebih pada lembar kuesioner pendapat positif peserta didik juga mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik peningkatan persentase tersebut:
            Grafik di atas menunjukkan adanya peningkatan hasil kuesioner pendapat positif peserta didik tentang penerapan strategi nonton bareng film kepahlawanan yaitu dari 25% pada pra siklus, menjadi 73% pada siklus I dan 96% pada siklus II. Hal ini menunjukkan telah tercapainya indikator keberhasilan penelitian ini.
Penutup
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa: 1) kompetensi menulis teks recount kelas VIII-8 SMP N 1 Slawi, semester 2 tahun pelajaran 2011-2012 dapat ditingkatkan melalui strategi nonton bareng film kepahlawanan bermuatan nilai-nilai karakter bangsa; 2) proses pembelajaran dengan strategi nonton bareng film kepahlawanan dapat menanamkan nilai-nilai karakter bangsa Di samping itu, strategi nonton bareng film kepahlawanan juga dapat meningkatkan pendapat positif peserta didik tentang penanaman nilai karakter semangat kebangsaan, dalam pembelajaran menulis teks recount.
Saran yang dapat disampaikan berdasarkan hasil penelitian ini adalah: guru perlu merancang materi dan kegiatan  pembelajaran bahasa Inggris yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter bangsa seperti penerapan strategi nonton bareng film kepahlawanan dalam pembelajaran menulis teks recount.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, Mark and Anderson, Kathy. 1997. Text Type in English. South Yarra. Macmillan Education Australia PTY LTD.

Derewianka, Beverly. 1990. Exploring How Texts Work. Sydney: Primary English Teaching Association

Fajari, 2010. “Peningkatan Kemampuan Menulis Teks Recount Dengan Menggunakan Iklan Televisi Pada Siswa Kelas VIII C SMP N 1 Pemalang”. Tesis. Semarang: PPS Unnes.

Hyland Ken. 2002. Teaching and Researching Writing. Great Britain: Longman, Michigan Press.

Gulo,W, 200. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Grasindo.

Isjoni, 2007, Cooperative Learning, Efektivitas Pembelajaran Kelompok. Bandung, Alfabeta

Kemendiknas. 2011. Dokumen II dan III. Standar Kompetensi Lulusan      SMP-BI. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar.Direktorat Pembinaan SMP.
Kemendiknas. 2010. Pengembangan pendidikan budaya dan karakter  bangsa pedoman sekolah. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum.
Slamet,2011. “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Jawa Lisan Melalui  Strategi Nonton Bareng Seni Tradisional Ketoprak”. Wydiatama. Vol. 8 Edisi Hardiknas. Semarang: LPMP Jawa Tengah.

Sugiyono, 2011. “Upaya Meningkatkan Karakter Peserta Didik Peduli Lingkungan melalui Pembelajaran IPA bervisi SETS”. Widyatama. Vol.8 Edisi Hardiknas. Semarang: LPMP Jawa Tengah.



BIODATA PENULIS
1.   Nama                               : BUNYAMIN,S.Pd.,M.Hum.                    
2.   NIP/NIGB/NIY *) : 197801092005011005
3.   NUPTK                            : 0233756657200023
4.   Jabatan                           : Guru
5.   Pangkat/gol. Ruang      : Penata Tk. I /III-d
6.   Tempat dan tanggal lahir         : Tegal 9 Januari 1978
7.   Jenis kelamin                 : Laki-laki.
8.   Agama                             : Islam
9.   Mata Pelajaran yang diajarkan :Bahasa Inggris.
10. Masa kerja guru **)        : 7 Tahun 8 bulan
11. Judul karya tulis ilmiah            :
PENINGKATAN KOMPETENSI SPEAKING MATERI TEKS PROCEDURE MELALUI  MODEL PEMBELAJARAN  TEGAL BERKARAKTER   PADA PESERTA DIDIK KELAS IX.6 UPTD SMP NEGERI 1 SLAWI SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2013-2014.

Prestasi:
1.    Juara 10 (The Best Ten) Lomba Inovasi Pembelajaran Guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2013.
2.    Peringkat 6 Lomba Karya Tulis “Peran Guru untuk Menumbuhkan Kesadaran Keselamatan Berlalu LIntas Bagi Peserta Didik” Tingkat Nasional Tahun 2013.
3.    Juara 1 Lomba Guru Berprestasi Bidang PTK Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
4.    Juara 2 Lomba Menulis Resensi Buku “Lolong Lelaki Lansia” Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
5.   Juara Harapan I Simposium Penanaman Nilai-Nilai Wawasan Kebangsaan dalam Pembelajaran Tk.Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
6.   Juara 2 Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru SMP Tk. Provinsi Jawa Tengah Tahun 2012.
7.    Juara 1 Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Guru SMP Tk.Provinsi Jawa  Tengah Tahun 2011
8.   Juara Harapan I Lomba Guru Berprestasi dalam Penulisan Karya Tulis Ilmiah (PTK)   Tk             Provinsi Jawa Tengah Tahun 2010.

                                                                        Slawi,  22 Desember  2013


Peserta Lomba,



Bunyamin, S.Pd., M.Hum.
NIP.19780109 200501 1 005









0 komentar:

Posting Komentar