Recent Posts

Welcome to English Mania Community. We can share everything about education in this blog. Let's save our country by mastering English.

Selasa, 22 Juli 2014

ARTIKEL_TEKNIK GMB 2010



PENERAPAN TEKNIK GAME ”GURU MENCARI BAKAT”
 DENGAN MEDIA KARTU AQUA UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI LISTENING MATERI TEKS DESKRIPTIF PADA PESERTA DIDIK KELAS VII-8, SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN 2010-2011
Bunyamin *)

Abstrak: Masalah dalam penelitian tindakan kelas ini adalah kompetensi listening rendah. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi listening materi teks deskriptif
melalui teknik game ”Guru Mencari Bakat” dengan media kartu Aqua. Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Slawi. Desain penelitian dilakukan dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) sebagian besar (84%) peserta didik semakin meningkat karakter percaya dirinya dalam pembelajaran listening, 2) sebagian besar (88%) peserta didik semakin meningkat kompetensi listening materi teks diskriptifnya. Saran yang dapat disampaikan bagi teman sejawat bahwa penerapan teknik game “Guru Mencari Bakat” dengan media kartu Aqua dalam pembelajaran listening materi teks deskriptif ternyata mampu meningkatkan kompetensi listening peserta didik.

Kata kunci: teknik game “Guru Mencari Bakat”, media kartu Aqua, kompetensi listening materi teks deskriptif.

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Menurut kurikulum 2004 SMP/MTS, di antara tujuan pendidikan bahasa Inggris adalah siswa diharapkan mampu  memahami bahasa lisan yang diucapkan oleh orang lain (Depdiknas, 2005:15). Di dalam  kurikulum  tersebut  kompetensi listening bahasa Inggris dapat  ditemukan  baik  dalam wacana  dialog  maupun monolog. Di dalam kurikulum tersebut diharapkan siswa kelas VII SMP semester genap diharapkan mampu dan mempunyai rasa percaya diri untuk  merespon secara lisan maupun tulis terhadap monolog teks deskriptif sederhana tentang tempat dan orang.
Namun demikian, kompetensi listening merupakan suatu kompetensi yang kurang mendapat perhatian dari para siswa. Salah satu faktor yang menyebabkan kurang adanya perhatian dan minat dari siswa terhadap kompetensli listening adalah karena kompetensi listening bukan kompetensi yang masuk dalam SKL Ujian Nasional, sehingga mereka kurang berminat untuk mengikuti pembelajaran listening. Oleh karena itu, mereka kurang berinisiatif dalam menjawab soal-soal latihan, dan ragu-ragu dalam mengungkapkan pendapat. Hal ini terbukti bahwa berdasarkan observasi peneliti tentang karakter percaya diri
_______________________
*) Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Slawi dan Dosen UPS Tegal


mereka selama proses pembelajaran listening berlangsung, skor rata-rata karakter percaya diri adalah 2.36 (kategori mulai terlihat). Siswa yang mencapai skor 3 atau lebih (kategori mulai berkembang)  hanya 28 % dari 25 siswa (7 siswa). Padahal Percaya diri merupakan salah satu karakter siswa yang bisa dibangun dan dtingkatkan oleh guru pada diri siswa melalui proses pembelajaran di kelas. (Depdiknas,2010:21).
Rendahnya karakter percaya diri siswa sangat berpengaruh pada rendahnya kompetensi listening siswa, khususnya materi teks deskriptif pada kompetensi dasar memahami makna tersurat dalam teks lisan pendek dan sederhana berbentuk descriptive dalam berkomunikasi dengan lingkungan terdekat dan atau dalam konteks akademik. Hal ini dibuktikan dari nilai rata-rata tes kompetensi listening pada siswa kelas VII-8 adalah 68. Nilai rata-rata tersebut jauh dari KKM Bahasa Inggris SMP Negeri 1 Slawi, yaitu 75. Dilihat dari segi persentase ketuntasan klasikal juga rendah, yaitu 40 % (10 siswa) dari 25 siswa yang mencapi KKM.
Berdasarkan fakta di atas, guru sebagai salah satu pilar pendidikan yang paling strategis dalam peningkatan mutu pendidikan dan proses serta pencapaian kompetensi khususnya dituntut untuk melakukan introspeksi dan perubahan-perubahan dalam melaksanakan kegiatan pembelajarannya. Diantara usaha yang bisa dilakukan oleh guru adalah dengan mencoba menerapkan teknik  yang sesuai dengan tuntutan materi  dan karakteristik siswa, seperti penerapan teknik game “Guru Mencari Bakat” karena dengan teknik yang tepat guru dapat meningkatkan proses dan pencapaian kompetensi  sesuai dengan yang diharapkan. Di samping itu, guru juga diharapkan dapat memilih media yang menarik perhatian siswa, sehingga aktivitas belajar dan kompetensi yang dicapai dapat tercapai dengan baik.
Teknik Game “Guru Mencari Bakat”  merupakan suatu teknik yang dianggap mampu membangkitkan karakter percaya diri siswa. Nama dari teknik ini diadopsi dari salah satu program televisi yang sangat digemari oleh para peserta didik, khususnya siswa kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi. Peneliti terinsipirasi dengan acara televisi yang paling digemari anak-anak, khsususnya siswa kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi. Acara yang dimaksud adalah acara “Indonesia Mencari Bakat”. Oleh karena itu, peneliti berusaha memahami kegemaran dan acara kesukaan anak untuk diterapkan dalam pembelajaran bahasa Inggris meskipun dengan aturan yang berbeda.
Di samping teknik game “Guru Mencari Bakat”, peneliti juga memilih media kartu Aqua (Active questions and Answers). Kartu Aqua ini dibuat menjadi dua kelompok yaitu kelompok warna biru untuk questions (soal) dan kelompok warna merah untuk answers (jawaban). Kartu tersebut  digunakan untuk game babak III (make a match game), sehingga suasana pembelajaran listening diharapkan menjadi lebih aktif dan hidup.
            Berdasarkan latar belakang masalah yang telah peneliti uraikan diatas, maka rumusan masalah pada Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : 1) Apakah teknik Game ”Guru Mencari Bakat”  dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan karakter percaya diri siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi semester genap tahun pelajaran 2010-2011?, 2) Apakah teknik Game “Guru Mencari Bakat”  dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi, semester genap tahun pelajaran 2010-2011?, 3)Apakah teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan kompetensi listening materi teks deskriptif siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi semester genap tahun pelajaran 2010-2012. Penelitian Tindakan Kelas dengan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dan media kartu  Aqua ini bertujuan untuk : 1) untuk membuktikan bahwa teknik Game “Guru Mencari Bakat”  dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan karakter percaya diri  siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi semester genap, tahun pelajaran 2010-2011, 2) untuk membuktikan bahwa teknik Game “Guru Mencari Bakat”  dengan media Kartu Aqua  dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi  semester genap, tahun pelajaran 2010-2011, 3) untuk membuktikan bahwa teknik Game “Guru Mencari Bakat”  dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan kompetensi listening materi teks deskriptif siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi semester genap, tahun pelajaran 2010-2012.
            Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diharapkan memberi manfaat: a) Bagi Peserta Didik untuk meningkatkan karakter percaya diri, aktivitas siswa dan kompetensi listening, b) Bagi Guru untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas, memunculkan inovasi dalam pembelajaran dam mampu mendeteksi permasalahan yang muncul dalam  pembelajaran sekaligus mencari solusinya, c) Bagi Sekolah untuk meningkatkan pelayanan prima pada peserta didik, profesionalisme guru dan prestasi sekolah

Kerangka Teoretis
Karakter Percaya Diri
            Menurut     buku panduan pendidikan karakter, seperti yang telah disebutkan pada sub bab sebelumnya karakter percaya diri merupakan         salah satu nilai karakter yang ada hubungannya dengan diri sendiri.
            Dengan demikian, karakter percaya diri merupakan nilai       karakter yang ada hubungannya dengan diri sendiri. Karakter         percaya diri ini bisa dibangun melalui jalur pendidikan di sekolah baik         dalam kegiatan pembelajaran di kelas, ekstra kurikuler maupun kegiatan-      kegiatan yang lain. Dalam penelitian ini nilai karakter percaya diri siswa        yang akan diamati adalah  peningkatan karakter percaya diri siswa melalui jalur pembelajaran di kelas, khususnya pada mata pelajaran bahasa         Inggris             kompetensi listening materi teks deskriptif tentang orang dan       binatang.
            Sementara itu, pendapat Reyonalds dalam (Nugraha,2007:8.3)  mengatakan bahwa beberapa hal penting yang bisa dilakukan untuk meningkatkan karakter percaya diri di antaranya dalah dengan memberikan rasa cinta dan kasih sayang, memberikan kesempatan dan tempat kepada siswa baik di rumah maupun di dalam kelas, memberi kesempatan kepada siswa untuk memiliki rasa puas dan berprestasi melalui kegiatan pembelajaran. Dalam pembelajaran anak juga perlu diberi kesempatan untuk memiliki rasa mandiri, membangun kesdaran dan kebaikan-kebaikan yang ada pada dirinya.
            Menurut Stevenson dalam bukunya “Young Person’s Character Education Handbook (2006:256) orang yang percaya diri menganggap           bahwa mereka mampu untuk menyelesaikan hampir segala sesuatu yang             mereka lakukan. Mereka mencoba untuk melakukan sesuatu yang bagi        orang lain ragu-ragu untuk mencobanya. Mereka juga mempunyai           keyakinan  yang   kuat akan kemampuan diri sendiri. Mereka juga tahu             bahwa  tahu bahwa harga tidak mencoba untuk mencapai sesuatu lebih       tinggi daripada kegagalan” (Stevenson,2006:256).
            Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa di antara indikator karakter percaya diri adalah: 1) yakin akan kemampuan diri sendiri 2) berani mengukapkan informasi kepada orang lain, 3)tidak ragu-ragu dalam bertindak atau melakukan sesuatu, dan berinisiatif atau selalu berusaha untuk mengungkapkan gagasan.

Teknik Game ”Guru Mencari Bakat”
            Teknik Game “Guru Mencari Bakat” merupakan teknik yang diadopsi dari salah satu acara televisi “Indonesia Mencari Bakat”. Program “Indonesia Mencari Bakat” ini diadopsi untuk teknik pembelajaran karena dianggap sebagai acara favorit anak-anak, khususnya  siswa kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi. Pada teknik Game             “Guru Mencari Bakat” ini guru memang mencari kelompok yang  berbakat sebagai the best listener pada pembelajaran listening mulai   dari babak I, II dan babak III. Namun demikian, langkah-langkah permainan dalam teknik game “Guru Mencari Bakat” ini berbeda         dengan “Indonesia Mencari Bakat”.
            Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa teknik ini selain mengadopsi namanya dari program “Indonesia Mencari Bakat”,   langkah langkah permainannya juga mengadopsi dari tiga model      pembelajaran CTL yang dianggap dapat meningkatkan rasa percaya diri            dan aktivitas anak. Tiga model pembelajaran CTL yang dimaksud        adalah scramble , talking stick dan make a match  game yang telah dimodifikasi oleh peneliti sesuai dengan kebutuhan dalam pembelajaran          listening. Diharapkan dengan menggabungkan model-model             pembelajaran CTL, pembelajaran akan lebih aktif dan menyenangkan.         (Depdiknas, 2005:38).
            Peran guru dalam game “Guru Mencari Bakat” adalah berperan sebagaimana layaknya pemandu acara sekaligus dewan juri dalam acara “Indonesia Mencari Bakat”, tetapi dalam game “Guru Mencari Bakat” guru memandu acara game dengan berbahasa Inggris.

Media Pembelajaran Kartu Aqua (Active question and answer)
            Media kartu Aqua merupakan  salah satu contoh media yang bisa    dibaca, dilihat dan didengar. Bisa dibaca dan dilihat karena kartu ini berisi        beberapa pertanyaan dan jawaban. Bisa didengar karena media tersebut             digunakan dalam permainan anak-anak yang dibaca siswa dengan suara      keras pada saat permainan untuk mencari pasangan yang tepat dan benar.        Media ini sangat sederhana, praktis dan ekonomis karena terbuat dari             kertas cover warna merah dan biru yang dirancang oleh peneliti untuk         memancing siswa menjadi lebih aktif dalam      make a match game. Disebut media kartu     Aqua  karena di samping media ini bisa memacu siswa             untuk menjadi lebih aktif (Active), media kartu Aqua ini terbagi       menjadi dua kelompok yaitu kelompok Qu (questions) dan kelompok A          (Answers). Pembuatan Media kartu Aqua ini sangat  sederhana, yaitu   dengan cara mengetik  beberapa pertanyaan dan jawaban melalui program   microsof word di perangkat komputer kemudian dicetak  dengan kertas            cover dengan latar warna merah  untuk daftar pertanyaan dan warna biru    untuk daftar jawaban. Setelah itu,  kertas     dipotong dalam bentuk           persegi panjang dengan ukuran sekitar 4 x 10 cm.

Kerangka Berpikir   
            Berdasarkan kerangka teoretis di atas kerangka berpikir peneliti sebagai berikut: apabila guru dalam pembelajaran listening menggunakan teknik game “Guru Mencari Bakat” yaitu gabungan dari  teknik scramble , talking stickdan make a match  game dilengkapi  dengan media kartu Aqua, karakter percaya diri dan kompetensi listening materi teks deskriptif akan meningkat.


METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
             Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi Kabupaten Tegal.  Pelaksanaan tindakan ini dilakukan 4 kali pertemuan yang terdiri atas 2 kali pertemuan untuk siklus I dan 2 kali pertemuan untuk siklus II. Siklus I dilaksanakan pada tanggal  11 Maret 2011 untuk penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dan media Kartu Aqua dan pada tanggal  12 Maret 2011 untuk tes kompetensi listening materi teks diskriptif siklus I.  Adapun siklus II dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2011 yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan materi teks deskriptif. Adapun tes kompetensi listening dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2011.
Tabel 1. Alokasi Waktu Penelitian

No

Uraian Kegiatan
BULAN
Feb
Maret
April
Mei
1
Menyusun Proposal Penelitian Tindakan Kelas
-- -VV



2
Menyusun Instrumen Penelitian


VV - -


3
Pemgumpulan data dengan melaksanakan  siklus I dan  siklus II


- -  VV


- - -

4
Analisi data


- -VV

5
Pembahasan  dan  diskusi


- - - V

6
Menyusun laporan Hasil Penelitian


-           

VVV-

Subjek dan Objek Penelitian
               Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi tahun pelajaran 2011/2012, banyaknya siswa adalah 25 siswa yang terdiri atas 10 siswa  laki-laki dan  15 siswa perempuan.  Objek dalam penelitian ini yaitu karakter percaya diri, kompetensi listening, dan penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media kartu Aqua dalam pembelajaran listening.
Sumber Data
               Dilihat dari asalnya, data dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Sumber data primer diperoleh dari nilai kompetensi listening. Data dari pengamat teman sejawat termasuk data sekunder. Sumber data sekunder diperoleh dari hasil pengamatan yang dilakukan kolaborator. Dilihat dari bentuk data, ada dua macam data yaitu data kuantitatif dan kualitatif. Data nilai kompetensi listening merupakan data kuantitatif. Data hasil pengamatan  aktivitas belajar dan karakter percaya diri merupakan data kualitatif.
           Data kondisi awal tentang nilai kompetensi listening siswa ada di daftar nilai. Data kondisi awal tentang aktivitas dan karakter percaya diri ada di dokumen lembar pengamatan peneliti.

Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian yaitu dengan melalui tes, metode observasi, dan dokumentasi.
Alat Pengumpulan Data
     a. Butir Soal Tes
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini berupa tes kompetensi listening siswa. Tes tersebut berupa tes tertulis yang terdiri atas 10 butir soal pilihan ganda dengan materi teks deskriptif tentang tempat dan binatang kesayangan untuk siklus I dan tentang orang untuk siklus II. Tes kompetensi listening bertujuan untuk mengetahui pencapaian aspek kompetensi listening siswa materi teks deskriptif.
b. Lembar Observasi Karakter Percaya Diri
Lembar observasi karakter percaya diri siswa digunakan untuk mengamati karakter percaya diri siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Validasi Data
Validitas atau kesahihan merupakan ukuran dari instrumen yang digunakan dalam penelitian. Sebuah  tes dikatakan valid apabila tes tersebut dapat mengukur apa yang hendak diukur (Suwandi, 2009:53).  Oleh karena itu, untuk mengukur validitas instrumen peneliti menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: 1) Data karakter percaya diri siswa dan data kinerja guru yang diperoleh melalui pengamatan supaya diperoleh data yang valid divalidasi dengan bantuan kolaborasi dengan teman sejawat (triangulasi sumber antara peneliti, teman sejawat selaku kolaborator dan siswa),  2) Data hasil tes kompetensi  listening supaya valid perlu dibuat kisi-kisi sebelum soal disusun. Validasi dilakukan terhadap instrumen penilaian tes kompetensi listening berupa penyusunan kisi-kisi sehingga terpenuhi validitas teoretik, khususnya content validity.

Analisis Data
Analisis data menggunakan deskriptif-komparatif yang dilanjutkan refleksi. Deskriptif-komparatif dilakukan dengan membandingkan data kondisi awal, siklus I dan siklus II, baik untuk karakter percaya diri, aktivitas belajar maupun kompetensi listening. Membandingkan data tidak menggunakan statistik melalui uji t, tetapi dengan cara mendeskripsikan. Refleksi artinya menarik simpulan berdasarkan deskriptif komparatif kemudian dilanjutkan memberikan ulasan dan langkah tindak lanjut.
Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan dari penggunaan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua  pada pembelajaran listening materi teks deskriptif  ini adalah sebagai berikut : 1) Persentase jumlah siswa yang mencapai skor karakter percaya diri ≥ 3,00 meningkat dari 28 % menjadi 75% atau lebih. Skor  ≥ 3,00 (kategori mulai berkembang) merupakan skor karakter percaya diri siswa dalam skala maksimum 4 (kategori membudaya), 2) Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai kompetensi listening ≥ 75 meningkat dari 40% menjadi 75 % atau lebih siswa memperoleh nilai tes kompetensi listening  ≥ 75. Nilai 75 merupakan nilai ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Bahasa Inggris kelas VII-8 SMP Negeri 1 Slawi pada tahun pelajaran 2011/2012.


H. Prosedur Penelitian
            Penelitian ini dilakukan dengan metode Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri atas 2 siklus. Tindakan dalam setiap siklus saling berkaitan erat. Pada siklus I pembelajaran dilakukan dengan penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua tanpa mengadakan outdoor learning pada kegiatan babak III,   Make a match  game. Setiap siklus, yaitu siklus I dan II berlangsung pada 2 pertemuan (4 jam pelajaran). Pada pertemuan pertama digunakan oleh guru untuk penerapan teknik game “Guru Mencari Bakat”, sedangkan pada pertemuan kedua digunakan oleh guru untuk tes kompetensi listening. Variabel yang diteliti adalah penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua yang dianggap sebagai penyebab peningkatan aktivitas belajar,  karakter percaya diri siswa dan kompetensi listening.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA
Deskripsi Kondisi Awal
Karakter Percaya Diri Siswa
Hasil pengamatan menunjukkan hanya terdapat 7 siswa (28%) mencapai rerata skor 3,00 atau lebih (kualifikasi mulai berkembang). Hal ini menunjukkan bahwa karakter percaya diri siswa masih rendah.
Kompetensi listening
        Kompetensi listening pada kondisi awal diperoleh dari hasil tes kompetensi listening pada kompetensi dasar 8.1. Memahami makna tersurat dalam teks lisan pendek dan sederhana berbentuk descriptive, procedure, songs, dan poems dalam berkomunikasi dengan lingkungan terdekat dan atau dalam konteks akademik.
        Dalam tes kompetensi listening ini siswa diminta untuk menjawab 10 butir soal pilihan ganda. Hasil nilai akhir tes kompetensi listening  menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 68 dengan jumlah 10 siswa (40%) yang tuntas dan 15 siswa (68%) yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kompetensi listening materi teks deskriptif pada kondisi awal masih rendah. Pada kondisi awal peneliti   belum menerapkan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media kartu Aqua, sehingga kompetensi listening masih rendah.
        Masih rendahnya kompetensi listening materi teks deskriptif  dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Nilai kompetensi listening
No
Rentang Nilai
Jumlah
Persentase
Keterangan
1.
< 75
15
60%
Belum Tuntas
2.
76-85
10
40 %
Tuntas
3.
> 86
0
0 %
-

Jumlah
25
100
Ketuntasan Klasikal 40%
           
            Dari hasil tes pada kondisi awal diperoleh nilai terendah 50, nilai tertinggi 80 dan nilai rata-rata 68. Nilai kompetensi listening kondisi awal dapat divisualisasikan melalui diagram berikut:

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I
Tahap Perencanaan
                 Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus I meliputi penyusunarencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, media Kartu Aqua tanpa melibatkan siswa di luar kelas, lembar observasi kinerja guru, lembar catatan harian guru, lembar observasi karakter percaya diri dan aktivitas siswa.
Pelaksanaan Tindakan
            Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus I adalah tentang tempat (sekolah dan tempat-tempat menarik). Siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 11 Maret untuk penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua dan pada tanggal  12 maret untuk tes kompetensi listening materi teks deskriptif siklus I.
            Pada siklus I peneliti telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajaran listening materi teks deskriptif tentang tempat melalui teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua adalah sebagai berikut: 1) Pendahuluan. Guru menyuruh siswa untuk berdo’a kemudian mengecek kehadiran siswa dan memberikan apersepsi dengan berbagai pertanyaan sesuai dengan materi minggu lalu dan menghubungkannya dengan materi pembelajaran yang akan dibahas dan memotivasi siswa tentang pentingnya kompetensi listening materi teks deskriptif dan karakter percaya diri.
            2)Kegiatan Inti (Scramble  Game). Guru menyalakan laptop, membuka program power point, dan LCD proyektor dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen dan menunjukan slide show game scramble  berisi kosa kata yang akan digunakan dalam kegiatan listening materi teks deskriptif. Semua siswa dalam kelompoknya masing-masing mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam scramble  game. Guru memberi skor kepada kelompok yang menjawab dengan benar dan memberikan model pengucapan kosa kata yang baik dan benar.
            (Talking stick Game) Guru membangkitkan semangat dan rasa percaya diri siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengucapkan seluruh kosa kata yang terkait dengan materi listening dan memberikan lembar kerja kelompok berisi soal listening comprehension. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama memahami semua soal yang ada dalam lembar kerja kelompok. Guru membacakan listening script materi teks deskriptif tentang tempat, sedangkan siswa mendengarkan isi teks yang dibacakan oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal-soal listening comprehension secara kelompok. Guru menggunakan stick untuk menunjuk anggota kelompok yang harus membacakan hasil diskusinya. Guru memberi skor kepada setiap kelompok. Demikian game talking stick berlangsung hingga semua kelompok  membacakan hasil diskusinya secara lisan di depan kelas.
            (Make a match  game) Setelah kegiatan Talking stick game berakhir, guru membagikan kartu yang berisi kartu soal dan jawaban. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangan masing-masing sesuai dengan soal dan jawaban yang benar.  Tiga pasang siswa yang dapat menemukan jawaban yang benar diberi kesempatan untuk membacakan pertanyaan dan jawabannya. Guru memberi skor kepada kelompok yang anggotanya masuk dalam kategori tiga pasang siswa yang paling cepat dan benar menemukan pasangannya. Guru memberi masukan kepada siswa tentang jalannya pembelajaran listening dengan teknik game “Guru Mencari Bakat” dengan media kartu  Aqua. Guru menentukan kelompok berbakat atau kelompok pemenang dengan menjumlahkan skor game babak I, II dan III dan memberi penghargaan kepada kelompok berbakat.  Guru memberi penguatan kepada siswa dalam bentuk lisan maupun isyarat dan memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
 3)Penutup. Guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran dan memberi tugas rumah dan mengingatkan kembali pentingnya kompetensi listening dan karakter percaya diri.

Hasil Observasi/Evaluasi
Hasil Observasi Karakter Percaya Diri
        Pada siklus I pembelajaran sudah menerapkan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua tanpa outdoor learning atau pembelajaran di luar kelas. Berdasarkan observasi pada siklus I, sebagian besar siswa tampak masih ragu-ragu dalam menjawab pertanyaan pada saat scramble  game berlangsung. Pada kegiatan talking stick ada dua siswa yang tampak takut dan ragu-ragu ketika mendapatkan stick dan harus tampil berbicara di depan teman-temannya.
        Hasil pengamatan menunjukkan bahwa rata-rata karakter percaya diri siswa adalah berada pada skor 2,76 atau pada kualifikasi mulai terlihat. Hasil pengamatan karakter percaya diri siswa bisa dilihat pada tabel 9 berikut:
Tabel 3.
Data Hasil Observasi Karakter percaya diri pada Siklus I
NO
Kualifikasi
Jumlah Siswa
1
Belum Terlihat
-
2
Mulai Terlihat
9
3
Mulai Berkembang
16
4
Membudaya
-
Hasil pengamatan menunjukkan terdapat 16 siswa (64%) mencapai rerata skor 3,00 (kualifikasi mulai berkembang). Rerata skor      karakter percaya diri adalah 2.76 (kualifikasi mulai terlihat).

Hasil Tes Kompetensi listening       
            Kompetensi listening pada siklus I diperoleh dari hasil tes kompetensi listening yang terdiri atas 10 butir soal pilihan ganda. Hasil nilai akhir tes kompetensi listening  menunjukkan bahwa rata-rata nilai adalah 77.6 dengan jumlah 17 siswa (68%) yang tuntas dan 8 siswa (32%) yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kompetensi listening materi teks deskriptif mengalami peningkatan setelah diterapkannya teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua. Nilai kompetensi listening materi teks deskriptif  dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.
Nilai kompetensi listening siklus I
No
Rentang Nilai
Jumlah
Persentase
Keterangan
1.
< 75
8
32%
Belum Tuntas
2.
75-85
17
68 %
Tuntas
3.
> 85
0
0 %
-

Jumlah
25
100
Ketuntasan Klasikal 68%
Dari hasil tes kompetensi listening pada siklus I diperoleh nilai terendah 60, nilai tertinggi 90 dan nilai rata-rata 77.6.
Refleksi
Kompetensi listening materi teks deskriptif setelah diterapkannya teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua mengalami peningkatan dibandingkan kondisi awal. Nilai rata-rata kompetensi listening sisklus I mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan kondisi awal yaitu dari nilai rata-rata 68  menjadi 77.6. Persentase ketuntasan klasikal juga mengalami kenaikan dari 40% menjadi 68%. Hal ini belum mencapai indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu persentase ketuntasan klasikal nilai kompetensi listening meningkat dari 40 % menjadi lebih dari 75 % siswa memperoleh nilai tes kompetensi listening  ≥ 75.
Refleksi Tindakan Siklus I    
                 Setelah diadakan pelaksanaan tindakan pada siklus I, dapat ditemukan kendala-kendala yang menjadi catatan, yaitu: 1) untuk meningkatkan karakter percaya diri guru perlu lebih tegas dalam menerapkan talking stick game, yaitu bagi siswa yang memperoleh stick untuk mewakili teman-teman di kelompoknya membacakan hasil diskusi kelompoknya, 2) aktivitas   make a match  game perlu diperketat karena masih banyak siswa yang tidak mau berusaha untuk mencari pasangan sambil teriak menyampaikan pertanyaan ataupun jawabannya, 3) kendala aktivitas   make a match  game adalah siswa kurang leluasa ketika bermain mencari pasangannya. Oleh karena itu, guru perlu memperbaiki kegiatan make a match  untuk diadakan di luar kelas, 4) karena kegiatan make a match game akan diadakan di luar kelas dan memungkinkan siswa untu berlari-lari, maka untuk menciptakan suasana relax dan menyenangkan, siswa perlu memakai pakaian olah raga, sehingga dalam kegiatan game mereka lebih nyaman dan leluasa bergerak.

Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II
        Tindakan pada siklus II dilaksanakan pada hari Jumat, 18 Maret 2011 yang merupakan perbaikan dari pelaksanaan tindakan pada siklus I dengan materi teks deskriptif tentang orang. Tes kompetensi listening materi teks deskriptif tentang orang dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 Maret 2011.
Tahap Perencanaan
            Tahap perencanaan tindakan yang dilakukan pada siklus II meliputi penyusunan perbaikan rencana pelaksanaan pembelajaran yang dilengkapi dengan instrumen penilaian, lembar kerja kelompok,  media kartu Aqua untuk make a match  game yang melibatkan siswa di luar kelas, lembar observasi kinerja guru, lembar catatan harian guru, lembar observasi karakter percaya diri dan aktivitas siswa.
            Sementara itu, media kartu  Aqua  yang berisi soal dan jawaban untuk listening comprehension dirancang untuk aktivitas make a match  game di luar kelas untuk memancing siswa mencari dan menemukan informasi yang ada di dalam materi pembicaraan  selama proses pembelajaran listening berlangsung.
Pelaksanaan Tindakan
            Tindakan yang dilakukan pada pembelajaran mengacu pada perencanaan tindakan yang telah dibuat. Materi yang disajikan pada siklus II adalah tentang orang. Siklus II dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu pada tanggal 18 Maret  2011 untuk penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua dan pada tanggal  19 Agustus untuk tes kompetensi listening materi teks deskriptif siklus II.
            Berdasarkan observasi kinerja guru, pada siklus II guru telah melaksanakan perbaikan pembelajaran sesuai dengan yang telah direncanakan berdasarkan hasil refleksi pada siklus I. Adapun langkah-langkah pembelajaran listening materi teks deskriptif tentang orang melalui teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua disertai outdoor learning pada make a match  game adalah sebagai berikut:
Pada siklus I peneliti telah melaksanakan langkah-langkah pembelajaran sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Adapun langkah-langkah pembelajaran listening materi teks deskriptif tentang tempat melalui teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua adalah sebagai berikut: 1) Pendahuluan. Guru menyuruh siswa untuk berdo’a kemudian mengecek kehadiran siswa dan memberikan apersepsi dengan berbagai pertanyaan sesuai dengan materi minggu lalu dan menghubungkannya dengan materi pembelajaran yang akan dibahas dan memotivasi siswa tentang pentingnya kompetensi listening materi teks deskriptif dan karakter percaya diri.
            2)Kegiatan Inti (Scramble  Game). Guru menyalakan laptop, membuka program power point, dan LCD proyektor dan menjelaskan tujuan pembelajaran. Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok secara heterogen dan menunjukan slide show game scramble  berisi kosa kata yang akan digunakan dalam kegiatan listening materi teks deskriptif. Semua siswa dalam kelompoknya masing-masing mempunyai kesempatan yang sama untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam scramble  game. Guru memberi skor kepada kelompok yang menjawab dengan benar dan memberikan model pengucapan kosa kata yang baik dan benar.
            (Talking stick Game) Guru membangkitkan semangat dan rasa percaya diri siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih mengucapkan seluruh kosa kata yang terkait dengan materi listening dan memberikan lembar kerja kelompok berisi soal listening comprehension. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama memahami semua soal yang ada dalam lembar kerja kelompok. Guru membacakan listening script materi teks deskriptif tentang tempat, sedangkan siswa mendengarkan isi teks yang dibacakan oleh guru. Siswa diberi kesempatan untuk menjawab soal-soal listening comprehension secara kelompok. Guru menggunakan stick untuk menunjuk anggota kelompok yang harus membacakan hasil diskusinya. Guru memberi skor kepada setiap kelompok. Demikian game talking stick berlangsung hingga semua kelompok  membacakan hasil diskusinya secara lisan di depan kelas.
            (Make a match  game) Setelah kegiatan Talking stick game berakhir, guru membagikan kartu yang berisi kartu soal dan jawaban. Siswa diberi waktu untuk mencari pasangan masing-masing sesuai dengan soal dan jawaban yang benar.  Tiga pasang siswa yang dapat menemukan jawaban yang benar diberi kesempatan untuk membacakan pertanyaan dan jawabannya. Guru memberi skor kepada kelompok yang anggotanya masuk dalam kategori tiga pasang siswa yang paling cepat dan benar menemukan pasangannya. Guru memberi masukan kepada siswa tentang jalannya pembelajaran listening dengan teknik game “Guru Mencari Bakat” dengan media kartu  Aqua. Guru menentukan kelompok berbakat atau kelompok pemenang dengan menjumlahkan skor game babak I, II dan III dan memberi penghargaan kepada kelompok berbakat.  Guru memberi penguatan kepada siswa dalam bentuk lisan maupun isyarat dan memfasilitasi siswa untuk memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan.
            3)Penutup. Guru melakukan refleksi tentang proses pembelajaran dan memberi tugas rumah dan mengingatkan kembali pentingnya kompetensi listening dan karakter percaya diri.
Hasil Observasi/Evaluasi
Hasil Observasi Karakter Percaya Diri
            Pada siklus II pembelajaran menerapkan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua disertai outdoor learning atau pembelajaran di luar kelas pada kegiatan   make a match  game.
            Hasil pengamatan karakter percaya diri siswa menunjukkan bahwa rata-rata karakter percaya diri siswa adalah berada pada skor 3.08 atau pada kategori mulai berkembang. Hasil pengamatan karakter percaya diri siswa bisa dilihat pada tabel berikut:
Tabel 5.
Data Hasil Observasi Karakter percaya diri siklus II

NO
Kualifikasi
Jumlah Siswa
1
Belum Terlihat
0
2
Mulai Terlihat
4
3
Mulai Berkembang
19
4
Membudaya
2
Hasil pengamatan menunjukkan terdapat 21 siswa (84%) mencapai rata skor 3,00 (kategori mulai berkembang). Rata-rata skor karakter percaya diri adalah 3.08 (kategori mulai berkembang).
Hasil Tes Kompetensi listening Siklus II
        Nilai kompetensi listening pada siklus II diperoleh dari hasil tes kompetensi listening materi teks deskriptif tentang orang. Dalam tes kompetensi listening ini siswa diminta untuk menjawab 10 butir soal pilihan ganda.
        Hasil nilai tes kompetensi listening menunjukkan bahwa  nilai rata-rata adalah 86 dengan jumlah 22 siswa (88%) yang tuntas dan 3 siswa (12%) yang belum tuntas. Hal ini menunjukkan bahwa nilai kompetensi listening materi teks deskriptif mengalami peningkatan setelah diterapkannya teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua disertai out door learning.
Nilai kompetensi listening materi teks deskriptif  dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6.
Nilai kompetensi listening siklus II
No
Rentang Nilai
Jumlah
Persentase
Keterangan
1.
< 75
3
12 %
Belum Tuntas
2.
75-85
8
32 %
Tuntas
3.
> 86
14
 56 %
Tuntas

Jumlah
25
100%
Ketuntasan Klasikal 88%
Dari hasil tes siklus II diperoleh nilai terendah adalah 60, nilai tertinggi adalah 100 dan nilai rata-rata adalah 86.  Nilai kompetensi listening Siklus II dapat divisualisasikan dengan grafik berikut:
Refleksi
Refleksi Kompetensi listening
                   Kompetensi listening materi teks deskriptif setelah diterapkannya teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua disertai outdoor leraning mengalami peningkatan dibandingkan siklus I.
                   Nilai rata-rata kompetensi listening pada siklus II mengalami peningkatan jika dibandingkan pada siklus I. Nilai rata-rata naik dari 77.6 menjadi 86. Di samping itu, persentase ketuntasan klasikal juga mengalami kenaikan dari 68% pada siklus I menjadi 88%. Hal ini sudah memenuhi indikator keberhasilan dari penelitian ini yaitu persentase ketuntasan klasikal nilai kompetensi listening meningkat dari 40 % menjadi 75 % atau lebih siswa memperoleh nilai tes kompetensi listening  ≥ 75.
Refleksi Tindakan Siklus II    
                   Setelah diadakan pelaksanaan tindakan pada siklus II, dapat ditemukan beberapa kelebihan teknik Game “Guru Mencari Bakat”. Di antaranya adalah sebagai berikut:
-   Teknik Game “Guru Mencari Bakat” merupakan gabungan dari tiga model pembelajaran CTL, sehingga kelebihan dari ketiga model pembelajaran tersebut dirasakan oleh guru dengan diterapkannya teknik Game “Guru Mencari Bakat”.
-   Melalui aktivitas scramble, talking stick dan make a match  game pada siklus II, siswa tampak   percaya diri karena siswa termotivasi  untuk mengambil inisiatif,           berani, tidak ragu-ragu dalam mengungkapkan gagasan karena seluruh siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pendapat dalam menjawab   pertanyaan.
-   Inisiatif dan kerja sama siswa untuk menjadi kelompok pemenang (berbakat) sangat tinggi.
-   Kegiatan scramble  game sangat cocok untuk membangun kosa kata baru siswa untuk menerima materi teks deskriptif baru.
-   Aktivitas talking stick sangat efektif untuk menghindari rasa pilih kasih terhadap siswa karena siapa pun orangnya       mempunyai kesempatan yang sama untuk mendapatkan talking stick.
-   Melalui aktivitas talking stick, inisiatif siswa untuk menjawab soal-soal dalam kelompok sangat tinggi  karena setelah waktu habis sebagian dari mereka akan mendapatkan bagian untuk            menyampaikan hasil diskusi kelompoknya.
-   Kegiatan   Make a match  game yang berlangsung di luar kelas membuat siswa lebih antusias dan bergairah dalam mengikuti permainan.
-        Make a match game juga sangat efektif untuk mengecek      pemahaman siswa terhadap materi teks deskriptif yang sedang     menjadi topik pembicaraan.
           Dalam pelaksanaan tindakan ada beberapa hal yang menjadi catatan, yaitu:
-          Siswa sudah memahami aturan Game “Guru Mencari Bakat”  selama mengikuti pembelajaran listening, sehingga kegiatan pembelajaran listening berjalan lancar.
-          Pada siklus II masih ada siswa yang belum bisa mendapatkan pasangannya pada kegiatan   make a match  game, yaitu siswa dengan no responden 19. Hal ini disebabkan karena siswa tersebut kurang gigih dalam mengambil inisiatif untuk bertanya kepada guru karena ternyata pasangan kartu tersebut ada pada tangan guru.
-          Semua siswa terlibat dalam kerja sama kelompok dan karakter percaya diri mulai berkembang.
-          Di antara tiga babak game yang ada dalam game “Guru Mencari Bakat” yang paling disenangi siswa adalah kegiatan  Make a match  game yang disertai outdoor learning.

A.      Pembahasan Hasil Tiap Siklus
Fokus permasalahan dalam penelitian ini adalah rendahnya karakter percaya diri, aktivitas belajar, dan kompetensi listening. Hal tersebut disebabkan oleh faktor teknik dan media yang digunakan oleh guru. Masalah tersebut dikarenakan guru belum menerapkan teknik dan media yang menarik dan inovatif, sehingga kegiatan listening dianggap sulit, kurang menarik dan monoton. Perlu penerapan gabungan teknik inovatif  pembelajaran dengan media yang tepat. Teknik yang dimaksud adalah Gabungan antara tiga model pembelajaran inovatif : scramble, talking stick dan make a match game yang disebut game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua.  
                   Penelitian tindakan kelas ini terdiri atas 2 siklus, penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua pada siklus I dan II berbeda. Pada siklus I teknik Game “Guru Mencari Bakat” tidak melibatkan siswa di luar kelas, sedangkan pada siklus II melibatkan siswa di luar kelas.
            Hasil pengamatan menunjukkan bahwa penerapan teknik game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua berdampak pada karakter percaya diri, aktivitas siswa dan kompetensi listening.

Perbandingan Karakter Percaya Diri
           Karakter percaya diri diamati pada aspek yakin akan kemampuan diri sendiri, berani mengungkapkan informasi kepada orang lain, tidak ragu-ragu dalam mengajukan pertanyaan atau jawaban, dan sering mengambil inisiatif untuk mengungkapkan gagasan. Hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Peningkatan rerata karakter percaya diri siswa dapat dilihat pada grafik berikut:
            Persentase jumlah siswa dengan skor karakter percaya diri ≥ 3.00    (kategori berkembang atau membudaya) mengalami peningkatan.
                        Berikut adalah grafik peningkatan persentase jumlah siswa   yang    mencapai skor 3.00.
                        Grafik di atas menunjukkan peningkatan bahwa di kondisi   awal 28 %, pada siklus I meningkat menjadi 64% dan pada siklus II    meningkat menjadi 84%. Pada indikator keberhasilan menyatakan bahwa Persentase jumlah siswa yang mencapai skor karakter percaya 3,00 meningkat dari 28 % menjadi 75%. Dengan melihat karakter percaya diri maka pada siklus II telah tercapai indikator tersebut.  Melalui penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua guru dapat meningkatkan karakter  percaya diri siswa kelas VII-8 dari kondisi awal 28% menjadi 84%.
Perbandingan Nilai Kompetensi listening
           Hasil akhir nilai tes kompetensi listening menunjukkan adanya peningkatan dari kondisi awal, siklus I dan siklus II. Berikut adalah tabel yang dapat menunjukkan peningkatan nilai kompetensi listening.

Tabel 11.
 Perbandingan Nilai Akhir Kompetensi listening
Nilai
Kondisi awal
Siklus I
Siklus II
Refleksi dari kondisi awal ke kondisi akhir
Nilai Minimum
50
60
60
Nilai minimum naik 10
Nilai Maksimum
80
90
100
Nilai minimum naik 20
Nilai Rata-rata
68
77.6
86
Nilai rata-rata naik 18

Perbandingan nilai akhir kompetensi listening tersebut dapat dilihat pada grafik berikut:
            Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai kompetensi listening ≥ 76 juga mengalami peningkatan. Berikut adalah grafik peningkatan persentase jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 75.
           Grafik di atas menunjukkan peningkatan bahwa di kondisi awal 40%, pada siklus I meningkat menjadi 68% dan pada siklus II meningkat menjadi 88%. Pada indikator kinerja penelitian, indikator keberhasilan direfleksikan dengan  persentase jumlah siswa yang mencapai rerata nilai kompetensi listening ≥ 75 meningkat dari 40 % menjadi ≥ 75% siswa. Dengan melihat nilai kompetensi listening pada siklus II maka telah tercapai indikator tersebut. Melalui penerapan teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua guru dapat meningkatkan kompetensi listening materi teks deskriptif  siswa kelas VII-8 yaitu dari kondisi awal 40% menjadi 88%.

Hasil Tindakan
                   Berdasarkan perbandingan data kondisi awal, siklus I dan siklus II yang dijabarkan dalam pembahasan dapat disimpulkan tindakan yang dilakukan pada siklus I maupun siklus II berpengaruh pada peningkatan baik karakter percaya diri, aktivitas belajar,  maupun  kompetensi listening materi teks deskriptif.
              Karakter percaya diri mengalami peningkatan dari rata-rata skor 2.36 menjadi 3.08 pada kondisi akhir, berarti meningkat 0.72. Persentase jumlah siswa yang mencapai rata-rata skor ≥3 (kategori mulai berkembang) juga meningkat dari 28% pada kondisi awal menjadi 84% pada kondisi akhir, berarti meningkat 56%.
                   Aktivitas belajar siswa juga mengalami peningkatan dari rerata skor 2.51 menjadi 3.54. pada kondisi akhir, berarti meningkat 1.03. Persentase jumlah siswa yang mencapai rata-rata skor ≥3 (kualifikasi baik) juga meningkat dari 36 % pada kondisi awal menjadi 92 % pada kondisi akhir, berarti meningkat 56%.
                   Kompetensi listening materi teks deskriptif juga mengalami peningkatan dari nilai rata-rata 68 menjadi 86 pada kondisi akhir, berarti meningkat 18. Persentase jumlah siswa yang mencapai nilai ≥75 (batas KKM) juga meningkat dari 40% pada kondisi awal menjadi 88% pada kondisi akhir, berarti meningkat 48%.
             Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dikatakan bahwa hipotesis yang menyatakan: Teknik Game “Guru Mencari Bakat”  dengan Media Kartu Aqua  dapat meningkatkan  karakter percaya diri, aktivitas siswa dan kompetensi  listening materi teks deskriptif siswa  kelas VII-8 SMP N 1 Slawi Kabupaten Tegal Tahun Pelajaran 2010-2011 terbukti.

PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan   hasil    penelitian, peneliti dapat menarik  kesimpulan sebagai berikut : 1) teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua dapat meningkatkan aktivitas siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi, semester genap tahun pelajaran 2010-2011. Hal ini dibuktikan melalui  persentase jumlah siswa yang memperoleh skor 3 atau lebih (kualifikasi baik sekali) meningkat dari 36 % menjadi 92%. 2) teknik Game “Guru Mencari Bakat” dengan media Kartu Aqua dapat       meningkatkan kompetensi listening materi teks deskriptif siswa kelas VII-8 SMP N 1 Slawi semester genap tahun pelajaran 2011-2012. Hal ini dibuktikan melalui  persentase jumlah siswa yang memperoleh nilai 75 atau lebih meningkat dari 40 % menjadi 88 %.

Saran
Saran yang dapat disampaikan kepada teman sejawat berdasarkan hasil penelitian ini adalah guru perlu menerapkan teknik game ”Guru Mencari Bakat” dan media kartu Aqua dalam pembelajaran listening materi teks deskriptif.






DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Renneke Cipta.

Basirun, Chabib. 2002. Teaching Aids. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Carol. A.Kreidler, 1960. Visual Aids For Teaching English to Speakers of Other          Language. Washington DC : English Teaching Division Information center          Service U.S. Information Agency.

Duuf.A  1990. Literature Oxford : Oxford: Oxford  University Press.

Depdiknas, 2010. Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.

Depdiknas 2002. Pendekatan Kontekstual ; Contextual Teaching and Learning. Jakarta: Direktorat PLP

Depdiknas. 2005. Kurikulum 2004 Standar Kompetensi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah Tsanawiyah. Pedoman Khusus Mata Pelajaran :Jakarta. Dharma Bhakti.

Depdiknas. 2005. Materi Pelatihan Terintegrasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2005. Sosialisasi KTSP: Model-model Pembelajaran Yang Efektif. Jakarta: Depdiknas.
Depdiknas. 2010. Panduan Pendidikan Karakter di SMP. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik Oemar, 1986. Psikologi Belajar dan Mengajar, Bandung: PT. Sinar Baru Algensindo.

Harmer, Jeremy.2001. How To Teach English:An Introduction to the Practice of English Language Teaching. England: Longman.

Hildayani, Rini, 2007. Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta:Universitas Terbuka.

Moleong Lexy J, 2002.  Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Montolalu.B.E.F. Cet. Ke-8. 2008. Bermain dan Permainan Anak. Jakarta. Universitas  Terbuka.

Nasution. 1995. Didaktik Asas-Asas Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Nugraha,Ali,2007.Metode Pengembangan Sosial Emosional.           Jakarta:Universitas Terbuka.
Richards, Jack.C. Communicative Language Teaching  Today. Cambridge.

Somantri, Nurdin. 2005. Metode Presentasi dengan MS PowerPoint untuk Mengembangkan Kemampuan Writing dan Listening. Tulisan             artikelislam.wordpress.com.

Slameto, 2003. Belajar dan  faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: P.T. Rineka Cipta.
Stevenson, Nancy, 2006. Young Person’s Character Education Handbook:Avenue India. JIST Life.Avenue.India.


BIODATA PENULIS
BUNYAMIN,S.Pd.,M.Hum.
NO. HP. 081542180902 email: bunyamin.spirit@gmail.com
Guru Bahasa Inggris SMP N 1 Slawi Kab.Tegal, guru pemandu MGMP Bahasa Inggris Kab. Tegal, dosen luar biasa progrdi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UPS Tegal. Peringkat IV Lomba guru Berprestasi bidang PTK Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2010, Juara I Lomba Karya Ilmiah Inovatif Pembelajaran Tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2011.






0 komentar:

Posting Komentar